Pengaruh Terapi Bermain Menggambar Terhadap Tinggkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah
Musfiroh, Riswanto
Bermain adalah salah satu aktifitas yang paling menyenangkan, kesenangan akan bermain selalu ada pada setiap orang tanpa memandang usia baik tua maupun muda. Bermain diyakini mampu untuk menghilangkan berbagai batasan, hambatan dalam diri, stress, frustasi bahkan dapat dipakai untuk terapi dalam bentuk terapi bermain. Terapi bermain juga digunakan bagi anak yang mempunyai masalah emosi dengan tujuan mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai menjadi tingkah laku yang diharapkan. Perawat memegang posisi kunci untuk membantu orang tua menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan perawatan anaknya di Rumah Sakit karena perawat berada disamping pasien selama 24 jam. Fokus intervensi keperawatan adalah meminimalkan stresor, memaksimalkan manfaat hospitalisasi, memberikan dukungan psikologis pada anak, anggota dan mempersiapkan anak sebelum dirawat di RS.
Terapi bermain dapat dilakukan sebelum melakukan prosedur pada anak, hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa tegang dan emosi yang dirasakan selama prosedur. menggambar merupakan salah satu permainan yang memberikan kesempatan anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik. Dengan menggambar, anak dapat mengespresikan perasaanya, ini berarti mengambar bagi anak merupakan suatu cara untuk berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata (Suparto,2003)
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini mengguanakan desain true experimen dengan prosedur analisis statistik mengunakan uju Chi Square dengan tingkat kepercayaan sebasar 95% dan alfa : 5% (Notoatmojo,2002: 167). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain menggambar terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien anak usia 3-6 tahun yang dirawat inap di Ruang Flamboyan RSI Pekajangan. Adapun jumlah sampel yang berhasil diobservasi selama periode 5 April - 10 Mei 2007 adalah 30 sampel.
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi tingkat kecemasan akibat hospitalisasi yang diadaptasi dari teori HARS ( Hamilton Anxiety Rating Scale), Nursalam (2003:183). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi atau pengamatan terhadap responden. Hasil observasi kemudian dihitung dengan kriteria : skor 6-14 (cemas ringan), skor 15-27 (cemas sedang), skor > 27( cemas berat)
Tabel Pengaruh Terapi Bermain Menggambar Terhadingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Prasekolah
__________________________________________________________________________________
Pelak.Terapi Kecemasan
Bermain ______________________________________________ Total p value
Ringan Sedang
__________________________________________________________________________________
Terapi Bermain 12 3 15
80.0% 20.0% 100%
____________________________________________________________________ 0.000
Tidak Terapi 1 14 15
Bermain 6,7% 93.3% 100%
____________________________________________________________________
Total 13 17 30
43,3% 56,7% 100%
__________________________________________________________________________________
Jumlah pasien yang dilakukan terapi bermain menggambar sebanyak 15 anak, dari 15 anak tersebut 12 anak (80%) mengalami cemas ringan dan 3 anak (20%) mengalami cemas berat. Sedangkan 15 anak tidak dialkukan terapi bermain menggambar : hanya 1 anak (6.7%) yang mengalami cemas ringan dan 14 anak (93.3%) mengalami cemas berat. Dari hasil hitung dengan menggunakan program komputer antara variebel terapi bermain menggambar dengan tinggkat kecemasan pada anak didapatkan nilai p value sebesar : 0.000. Dengan demikian pada tingkat kepercayaan sebasar 95% dan alfa (0.05) sehingga Ho ditolak. Berdasarkan hipotesis yang dibuat berarti ada pengaruh terapi bermain menggambar terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah.
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori sebelumnya yang menyebutkan bahwa menggambar sebagai salah satu permainan yang memberikan kesempatan anak untuk bebas berkreasi dan sangat terapeutik atau sebagai permainan penyembuh (Suparto,2003), seperti hasil penelitian lain yang telah dilakukan Listiyorini(2006) dengan hasil terapi bermain berpengaruh terhadap ketrampilan dan penerimaan sosial. Permainan terapeutik merupakan aktivitas yang sehat dan diperlukan untuk kelangsungan tumbuh kembang anak dan memungkinkan anak dapat menggali dan mengekpresikan perasaan, pikiran, mengalihkan perasaan nyeri dan relaksasi. Dengan demikian kegiatan bermain harus menjadi bagian integral dari pelayanan kesehatan anak di Rumah Sakit (Brenan,1994 dalam Supartini,2004:145).
Hasil ini hendaknya dapat dijadikan acuan dalam melakukan asuhan keperawatan pasien anak yang mengalami masalah kecemasan akibat hospitalisasi.
0 komentar:
Posting Komentar